Press "Enter" to skip to content

FILOSOFI MOTIF RANG RANG

1. Bentuk Motif

Nama motif riang-riang berasal dari nama hewan serangga Reriang tahunan (Tibicen linnei) sumber google, dengab penjelasan ilmiah sbb:

Reriang tahunan, Tibicen linnei. Penjelasan ilmiah:

Alam : Haiwan

Filum : Artropoda

Kelas : Serangga

Order : Hemiptera

Suborder : Auchenorrhyncha

Infraorder : Cicadomorpha

Superkeluarga : Cicadoidea

Keluarga : Cicadidae

Riang-riang ialah serangga dalam order Hemiptera, suborder Auchenorrhyncha, dan superfamili Cicadoidea, dengan mata besar terbuka luas dikepala dan biasanya bersayap lutsinar. Terdapat kira-kira 2,500 spesies reriang di serata dunia, dan banyak lagi belum dikelaskan.

Riang-riang adalah salah satu klas serangga yang kita kenal seperti penjelasan ilmiah diatas dan dapat dilihat pada gambar 1, bentuknya kecil dan dapat terbang mengeluarkan suara nyaring namun bentuknya sayapnya indah seperti kupu-kupu, biasanya banyak terdapat di semak belukar atau pohon-pohon kayu.

Motif batik riang-riang dilukiskan dengan objek sejenis serangga yang indah yang mempunyai sayap yang digunakan untuk terbang. Penerapannya pada batik Jambi motif ini dikombinasikan dengan ragam hias lain sehingga membentuk suatu rangkaian motif yang indah.

2. Pesan yang terkandung

Serangga riang-riang (dalam bahasa Jambi binatang ini dinamakan Tenggeret), bentuknya kecil hitam, mempunyai sayap yang indah, sering kita temui pada malam hari, apabila dalam kegelapan ada binatang riang-riang terbang, maka akan mengeluarkan suara nyaring sehingga dapat memberikan nuagsa keindahan suasana dalam kegelapan malam.

Kalau kita aplikasikan dalam kehidupan manusia, riang-riang mengajatkan bahwa sekecil apapun kita harus dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. Seperti yang dilakukan riang-riang, sungguh bentuknya kecil, tapi dapat berbuat memecah keheningan dan kegelapan malam dan dapat memberikan suatu keindahan dikegelapan tersebut

Dalam kehidupan manusia bermasyarakat, kegelapan dapat dianalogikan dalam banyak hal, misalnya kegelapan dalam dunia pendidikan, yaitu kebodohan dan buta huruf. Sebagai bagian hidup dari masyarakat, kita harus dapat menjadi secercah cahaya untuk mengatasi masalah tersebut misalnya dengan cara memberikan layanan belajar kepada masyarakat sekitar, sehingga masyarakat terhindar dari kebodohan dan buta huruf.

3. Simpulan

Pesan yang terkandung dalam motif riang-riang: “Sebagai manusia kita harus dapat memberikan manfaat bagi orang lain”. Karena sebaik-baiknya manusia adalah yang paling banyaj memberikan manfaat bagi orang lain dan lingkungannya. Seperti yang dilakukan oleh riang-riang, dengan bentuk badan yang kecildan kemampuan yang juga kecik, tetapi masih mampu memberikan sinar dalam kegelapan dan dapat menimbulkan keindahan dalam kegelapan” pesan lain yang disampaikan yaitu “Jangan terburu-buru menyangka keburukan orang” seperti yang dilakukan riang-riang ketika dia berbunyi, dan yang mendengar merasa bising dan ringam, tetapi bila tidak berbunyi terasa sunyi, ternyata bunyi riang-riang juga dibutuhkan. Bak kato seloko adat “Dekat diringam jauh di rindu”.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *