Press "Enter" to skip to content

FILOSOFI MOTIF DURIAN PECAH

1. Bentuk Motif

Keistimewaan buah durian kiranya telah menjadi sumber inspirasi bagi terciptanya motif durian pecah, walaupun tidak ada referensi yang dapat memperkuat dan menegaskan secara secara pasti tentang kapan, dimana dan mengapa motif durian pecah tercipta, yang jelas buah durian telah menginspirasi untuk terciptanya motif ini.

Motif Batik Durian Pecah digambarkan dengan buah durian yang terbelah dua berbentuk simetris. Motif duren pecah merupakan salah satu motif batik lama atau motif batik kuno di Jambi. Karena bentuknya yang indah, motif ini banyak diproduksi oleh pengrajin batik pkarena diminati oleh konsumen. Tata letak motif menggunakan kesederhanaan pola dan tata letak motif yang mencorak ceplok-ceplok itulah memiliki keunikan tersendiri, motif duren pecah biasanya menggunakan kombinasi warna yang selalu cerah dan menarik sehingga banyak diminati dan disukai banyak orang.

Motif duren pecah telah sejak lama melengkapi khasanah batik Jambi. Bentuk motif ini terinspirasi dari buah durian yang terpecah atau terbelah dua. Daya khayal atau imajinasi pembuatnya melahirkan bentuk motif yang indah dan terkenal dengan nama motif durian pecah. Motif durian pecah mengandung nilai-nilai simbolik dan makna filosofi yang tinggi. Selayaknyalah dipertahankan dan diperkuat eksistensinya sehingga masyarakat diluat Jambi tahu bahwa motif dirian pecah adalah motif batik Jambi. Dengan demikian tidak akan ada pengakuan oleh masyarakat dari daerah atau Negara lain bahwa motif durian pecah adalah motif batik mereka, walaupun sekarang ini motif duren pecah banyak juga diproduksi oleh pengrajin daerah lain diluar Provinsi Jambi seperti pengrajin di Jawa ataupun provinsi lainnya, oleh sebab itu bak kato seloko adat “Dek idorong niat baek dihelo mukesud hati mabangkit batang terndam mengakat pseko lamo”, bak kato pepatah “demi meningkatkan citra batik Jambi dimasa yang akan datang agar semakin maju, semakin diminati dan semakin dicintai oleh banyak kalangan baik tua maupun muda domestik maupun mancanegara.

Penerapan motif durian pecah sering dikombinasikan dengan hiasan tambahan alam bentuk guratan atau lajur yang lebih kecil seperti hiasan resam, bunga kangkung, daun pakis atau flora lain yang banyak jtumbug di hutan-hutan belantara Jambi.

Penerapan motif durian pecah pada batik Jambi bisa dibuat dengan cara dicap (batik cap) atau dengan cara ditulis menggunakan canting (batik tulis) dan sekarang ini ada juga yang diproduksi dengan cara dicetak (batik printing). Tata letak motif biasanya simestris horizontal dan vertikal, atau diagonal.

2. Pesan yang terkandung

Keistimewaan buah durian menjadi sumber inspirasi dan filosofi bagi hidup dan kebutuhan masyarakat dan budaya Jambi karena pepatah adat mengatokan “alam terkembang jadi guru” yang selanjutnya akan diuraikan dalam paparan dibawah ini:

Motif ini mengandung suatu peringatan/nasehat: “seindah apapun bentuk dan selezat apapun rasa jika sudah pecah/rusak apalah artinya”

Pesan lain yang terkandung: “kita hendaknya menjaga sesuatu yang dahulunya sudah baik agar jangan sampai menjadi rusak”

1. Ketajaman Aroma Harumnya

Tak ada buah-buahan yang dapat menandingi ketajaman dan keharuman buah durian, filosofinya adalah gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama dan budi baik dan manusia mesti tidak harus malu atau seganuntuk menebar kebaikan kepada siapa saja. Dalam sejarah Jambi disebutkan bahwa Rang Kayo Hitam namonyo agung dimano-mano karena kebaikan dan keberaniannya, dalam seloko adat dikatokan “Rajo alim Rajo disembah Rajo lalim Rajo dibantah”.

2. Ketinggian pohon durian tetap menjanjikan kemuliaan.

Tingginya pohon durian yang dilambangkan keagungan yang membawa manfaat bagi banyak orang, sebagaimana juga ketinggian nilai-nilai yang terkandung dalam hidup yang memiliki kepastian dan mutlak adanya filosofinya adalah kemuliaan hidup haruslah melalui usaha yang keras dan perjuangan yang didasari dengan nilai keimanan dan ketaqwaan yang dalam pantun seloko adat dikatokan:

Berakit-rakit kehulu, berenang-renang ketepian Besakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian Hidup yang berkesudahan mati yang berkekalan kesempurnaan hanyolah milik yang kuaso;

3. Kulit yang keras dan berduri

Artinya adalah hidup yang mesti tegas, dan pendirian yang kuat dan berani mengambil keputusan, yang dalam pantun seloko adat dikatokan;

Apo tando orang tepuji lantak yang idak goyang Iman yang idak goyah Pelito yang idak padam Hati yang idak tebelah;

4. Isi durian lembut dan manis rasanya

Isi buah durian mengandung makna adalah agar tidak salah menilai atau cepat berburuk sangka kepada orang lain istilahnya “Don’t judge book by its cover” dalam ungkapan adat dikatokan: Malu becakap becabang lidah Malu bejalan melintang langkah Malu hidup beburuk sangko Malu betanyo sesat dijalan.

5. Harganya yang mahal tapi terjangkau

Kemuliaan mesti tidak mendatangkan kesombongan karena kemuliaan yang hakiki adalah milik Yang Maha Kuasa oleh karena ituvdalam pantunvberikut ini dinyatakan yaitu:

Apo tando batang medang Dahannyo tampak dahannyo rimbun Apo tando orang terpandang Ramahnyo nampak orangnyo penyantun

Buah durian memiliki aroma yang sangat tajam dan menyengat ini memiliki makna kita harus berani menunjukkan siapa diri kita dan tidak minder terhadap siapapun karena kita mempunyai derajat yang sama dengan orang lain.

Tingginya pohon durian yang melambangkan keagungan yang membawa manfaat bagi orang banyak, sebagaimana juga ketinggian nilai-nilai yang terkandung dalam hidup yang memiliki kepastian dan mutlak adanya filosofinya adalah kemuliaan hidup haruslah melalui usaha yang keras dan perjuangan yang didasari dengan nilai keimanan dan ketaqwaan yang dalam.

Kulit buah durian yang keras dan berduri memiliki makna ketwgasan dan memiliki pendirian yang kuat dan berani mengambil keputusan. Isi durian lembut dan manis memiliki makna agar kita tidak salah menilai dan cepat berburuk sangka terhadap orang lain.

Dari segi harga buah durian tergolong mahal terjangkau ini memiliki filosofi kemuliaan semestinya tidak mendatangkan kesombongan karena kemuliaan yang hakiki adalah milik Yang Maha Esa.

3. Simpulan

Filosofi motif duren pecah bisa diumpamakan dengan seorang manusia yang dianugerahkan oleh yang maha kuasa dengan keistimewaan yang tiada tara, memiliki kedudukan yang tinggi dan sempurna sebagai makhluk ciptaan yang Maha Kuasa. Filosofi dari duren pecah ini bisa juga diartikan sebagai pemimpin yang mempunyai sifat amanah, tegas dalam ucapan, kuat dalam pendirian dan membawa berkah dan manfaat bagi orang lain dan alam sekitar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *