Jakarta Alunan musik dari sang Ayah (Keenan Nasution) mengiringi koleksi Jenahara yang bertajuk “Sekapur Sirih” di Peragaan Karya Kreatif UMKM Binaan Bank Indonesia kerjasama bersama Bank Indonesia dan FIMELA.com akhir pekan lalu. Peragaan Karya Kreatif UMKM Binaan Bank Indonesia ini adalah bagian dari pameran Karya Kreatif Indonesia, sebuah event tahunan yang ingin meningkatkan kualitas kain-kain Indonesia dari UMKM binaan Bank Indonesia ke tingkat premium.
Jenahara lewat brand premiumnya Jenahara Black Label, mengolah kain batik Jambi yang didominasi warna merah, hitam dan coklat menjadi koleksi modest wear bergaya semi formal, dengan aksen edgy. Karakter yang memang tak hanya terlihat dari rancangan, tapi juga personal style sang designer yang sudah berkolaborasi ketiga kalinya bersama FIMELA untuk mengolah kain-kain Indonesia.
Siluet pakaian yang tak biasa, dengan layering dan padanan yang pas membuat setiap total look semakin berkarakter. Misalnya, jaket panjang yang dililit, pilihan robe dengan tabrak motif batik, sampai wrap dress panjang melengkapi koleksi ini. Jenahara pun tak menyangkal bila sebagian item dari koleksi ini bisa dipakai oleh laki-laki (seperti salah satu robe yang sangat eklektik). Koleksi ini jadi makin kaya makna, terlebih dengan falsafah yang dimiliki oleh motif-motif batik Jambi sendiri. Falsafah motif Angso Duo, Durian Pecah, Kapal Tenggat, dan Bungo Pauh yang menekankan pentingnya adab dalam bekerja, menjadi dasar perspektif kreatif Jenahara mengolah kain batik Jambi yang ia dapatkan.