Press "Enter" to skip to content

JAMBI JUGA PUNYA BATIK

Jambi juga punya batik. Provinsi di pesisir timur bagian tengah Pulau Sumatra ini dahulu dikenal dengan batik warna alamnya yang memesona.

Sebuah artikel yang ditulis orang Belanda, E.M Gosling dalam mingguan Kolonial “Timur dan Barat” nomor 52 tahun 1929, dan nomor 2 tahun 1930 mengungkap sekilas tentang sejarah batik Jambi.

Katanya, batik di Kota Jambi diperkenalkan oleh orang Jawa di sebuah kampung yang berlokasi di kawasan Seberang, Kota Jambi pada abad ke-17. Merah adalah salah satu ciri khas warna batik Jambi.

Ditemukan pula bukti bahwa H.I.C Petri yang pada 1918-1925 menjabat Resident Jambi memiliki lima helai batik jambi. Kelima kain yang diberi warna merah di atas warna dasar hitam dan sedikit biru itu mereka dapat pada 1920, saat bertandang ke kampung tersebut.

Selain batik, Jambi juga memiliki kain tenun ikat dan benang emas. Ini hanya dibuat oleh segelintir orang saja.

Pada awal abad ke-20 Sultan Jambi tak lagi berjaya. Kerajinan batik meredup, teknik pewarnaan alamnya pun ikut terkubur bersama para maestronya.

Pada tahun ’80-an, istri-istri gubernur pada era itu berusaha menghidupkan lagi industri batik di Jambi. Mereka mendatangkan perajin batik Yogyakarta untuk melatih para perempuan di kawasan Seberang.

Kini ada sekitar 40 perajin batik dalam koperasi Kajang Lako. Saatnya generasi kedua yang kini pegang kendali.

Soal warna, meski merah masih menjadi ciri khas batik jambi yang klasik, banyak pula warna lainnya. Tak lagi berkisar di antara merah, hitam, dan biru. Penggunaan pewarna kimia membuat warna batik Jambi makin beragam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *