RELIGIO MAGIS
Religi suku-suku primordial Indonesia tidak mengajarkan adanya hubungan langsung antara manusia dan Yang Esa untuk mendatangkan berkahNya. Mereka selalu memerlukan perantara (mediasi) untuk berhubungan dengan yang Transenden itu. Perantara itu adalah alam. Itulah arti ucapan Alam terkembang menjadi Guru (manusia), karena manusia dan alam hakikatnya sama. Mikrokosmos adalah makrokosmos. Melalui alam itulah daya-daya (magis) Yang Transenden hadir di dunia manusia demi keselamatan dan kesejahteraannya.
Mitos bagaimana Orang Kayo Hitam mendirikan negerinya di Tanah Pilih dengan petinjuk dua ekor angsa, adalah contoh praktik religi tua ini. Mengapa bukan orang kayo hitam sendiri dengan pertimbangan logisnya memilih tempat mana akan menjadi negerinya? Mengapa banyak motif bunga-bunga tertentu, pucuk rebung, air, tanah, gunung, dipakai sebagai ornament simbolok, misalnya dalam batik? Alam menjadi petunjuk kebenaran dalan berhubungan dengan Yang Transenden tersebut.
Benda-benda budaya dan tingkah laku budaya berguru pada alam untuj sampai kepada Tuhan. Pantun melayu dan pepatah pepitihnya menggunakan alam untuk menyampaikan kebenaran.